Tentang Kanker Anak


Tahukah Kamu ?

Penyakit kanker dapat menyerang segala usia tidak terkecuali anak-anak. Saat ini, kanker menjadi penyakit serius yang mengancam kesehatan anak di dunia. Ancaman kanker di seluruh dunia sangat besar, karena setiap tahun terjadi peningkatan jumlah penderita baru penyakit kanker. Menurut data Union for International Cancer Control (UICC), terdapat sekitar 176.000 anak yang didiagnosis kanker setiap tahunnya dan mayoritas berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Menurut data dari Perhimpuanan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI, 2012), insidensi penyakit kanker anak di Indonesia adalah sekitar 2-4%. Setiap tahunnya terdapat 11.000 kasus kanker pada anak, dan 10% di antaranya menyebabkan kematian. Permasalahan kanker anak di Indonesia saat ini menjadi persoalan yang cukup besar. Menurut Gatot (2008), prevalensi kanker anak di Indonesia mencapai empat persen, artinya dari seluruh angka kelahiran hidup anak Indonesia, empat persen di antaranya akan mengalami kanker. Saat ini kanker menjadi sepuluh besar penyakit utama yang menyebabkan kematian anak di Indonesia (Depkes RI, 2011).

Kanker dapat menyerang anak mulai dari usia 0 hingga usia 18 tahun (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Kanker pada anak berbeda dari kanker pada orang dewasa. Jika kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara kanker pada anak sampai saat ini belum ada pencegahan yang dapat dilakukan (Yayasan Kanker Indonesia, 1999). Kanker pada anak umumnya terjadi karena mutasi gen atau perubahan DNA dari sel tubuh. Perubahan ini terjadi sejak seorang anak dilahirkan atau bahkan ketika masih berada di dalam kandungan.

Mengingat kondisi kanker anak yang belum diketahui secara pasti, maka deteksi dini adalah cara terbaik untuk mengendalikan kanker pada anak.


Gejala kanker pada anak

Demam memang kondisi kesehatan yang wajar dialami anak-anak sebagai mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi. Ketika anak mengalami demam, maka sistem kekebalan tubuh si Kecil sedang bekerja. Biasanya, anak akan demam ketika terkena infeksi, sesudah imunisasi, atau akibat perubahan cuaca.

Tetapi ada gejala demam yang perlu orang tua khawatirkan, yaitu demam yang terjadi berulang dan tanpa alasan yang jelas. Hal ini bisa menjadi ciri-ciri leukemia pada anak.

Apakah si Kecil selalu mengalami mimisan atau perdarahan lain yang terjadi secara tiba-tiba, sobatpitakuning? Jika mimisan terlalu sering terjadi, setidaknya sampai 5 kali dalam satu bulan, sebaiknya patut diwaspadai karena bisa mengarah pada kanker.

Selain mimisan, anak dengan kanker juga akan mudah memar, lebam, dan gusi berdarah.

Ada tiga jenis kanker pada anak maupun orang dewasa, yang ditandai dengan perdarahan yang terjadi tanpa alasan, yaitu leukemia (kanker darah), limfoma (kanker kelenjar getah bening), dan karsinoma nasofaring.

Tanda kanker pada anak berikutnya yaitu munculnya benjolan atau pembengkakan di beberapa area tubuh, seperti leher, perut, dada, dan bisa juga di tempat-tempat yang tidak biasa di tubuh anak.

Kondisi ini terjadi karena pembesaran kelenjar getah bening yang menjadi gejala awal kanker limfoma non-hodgkin.

Anak dengan penyakit kanker sering mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas. Hal ini karena kanker membuat anak menjadi berkurang nafsu makan, mengalami mual, dan sering muntah.

Alhasil, mereka kehilangan berat badan dalam waktu cepat. Jadi, sobatpitakuning jika si Kecil tiba-tiba kehilangan berat badan, yang disertai berkurangnya nafsu makan, sering muntah, dan mual, sebaiknya bawa segera untuk konsultasi ke dokter, ya!

Sakit kepala yang seringkali disertai muntah di pagi hari adalah tanda-tanda kanker yang harus diwaspadai. Kondisi ini menjadi tanda kanker otak dan kanker sarkoma jaringan lunak pada anak.

Selain terjadi di pagi hari, sakit kepala sebagai tanda kanker bisa menyerang anak berulang tanpa henti dan tak kenal waktu.


Kondisi lain yang sulit dijelaskan

Selain kondisi di atas, ada beberapa gejala kanker pada anak yang tidak pernah dialami anak sebelumnya. Berikut ini beberapa diantaranya :

  • Buang air kecil disertai darah
  • Sakit perut atau bengkak yang tidak juga hilang
  • Anak sering terbangun di malam karena rasa sakit pada tubuhnya, terutama punggung atau tulang
  • Kejang tanpa sebab
  • Perubahan perilaku dan suasana hati
  • Terlalu sering mengalami memar, ruam bintik-bintik merah atau ungu kecil di tubuhnya.
  • Imunitas menurun sehingga sering terkena infeksi atau gejala seperti flu
  • Sering sesak nafas

Jenis kanker pada anak

kanker juga bisa ditentukan sesuai jenis kanker yang dialami anak. Ada beberapa jenis kanker yang sering dialami anak.

simak beberapa jenis kanker yang sering menyerang anak di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dan tanda-tandanya berikut ini:

Sebagian besar jenis kanker yang terjadi pada anak di dunia, termasuk Indonesia adalah jenis kanker darah tipe leukemia limfositik akut dan leukemia mieloid akut. Angka penderitanya mencapai 28 persen dari jenis kanker lainnya.

Gejala leukemia pada anak adalah demam berulang dan berkepanjangan, mudah mimisan, gusi berdarah, serta juga memar.

Selain itu, anak dengan leukemia cenderung mudah lelah dan rewel, kehilangan nafsu makan sehingga membuat berat badannya berkurang drastis.

Jenis kanker kedua yang sering menyerang anak adalah retinoblastoma atau kanker mata yang dimulai dari retina (bagian belakang mata). Kanker ini menjadi jenis kanker kedua terbanyak yang menyerang anak-anak di Indonesia setelah kanker darah.

Retinoblastoma dapat menyerang salah satu atau kedua mata anak. Penyakit ini sering dijumpai pada anak berusia di bawah 5 tahun.

Gejala paling awal yaitu mata kucing adalah kondisi saat pupil mata anak terlihat putih mengkilap ketika terkena cahaya.

Lalu, anak dengan retinoblastoma akan mengalami masalah penglihatan, seperti sakit mata dan mata bengkak. Kondisi ini bisa disertai pendarahan di bagian depan mata.

Jenis kanker tulang (osteosarcoma), rentan dialami anak dan remaja, terutama laki-laki yang berusia 15 tahun. Umumnya, osteosarkoma terjadi di area lutut.

Gejalanya yaitu bengkak, kesulitan untuk bergerak, jalan menjadi pincang, hingga sering mengalami patah tulang tanpa sebab. Kondisi ini sering dialami usai beraktivitas maupun pada malam hari.

Kasus kanker tulang pada anak memang jarang terjadi, tetapi berdasarkan data dari WHO, angka kematiannya cukup tinggi. Sayangnya, orang tua di Indonesia lebih memilih mendatangi tukang pijat. Padahal ini sangatlah berbahaya, bahkan memicu kanker menjadi semakin parah.

Jenis kanker pada jaringan saraf ini termasuk kondisi langka yang paling sering menyerang anak usia di bawah 5 tahun. Neuroblastoma muncul dari sel saraf yang belum matang pada bayi dan anak kecil.

Penyakit yang lebih sering menyerang anak laki-laki ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti kelenjar getah bening.

Gejala neuroblastoma yang patut diwaspadai diantaranya terjadi perdarahan di sekitar mata dan disertai dengan mata menonjol.

Lalu tanda lainnya juga tergantung saraf yang terkena kanker. Jika menyerang saraf tulang belakang anak, dapat membuat kelumpuhan, mati rasa, dan kelemahan anggota gerak.

Jika menyerang dada, maka gejala akan disertai nyeri dada dan sesak napas yang disertai bunyi mengi. Namun, jika menyerang otak maka bisa menyebabkan perubahan pada mata (melotot, lingkaran hitam, kelopak mata turun), gangguan penglihatan, hingga sakit kepala.

Limfoma mempengaruhi kelenjar getah bening dan jaringan getah bening lainnya, seperti amandel atau timus. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi sumsum tulang dan organ lain, dan dapat menyebabkan gejala yang berbeda tergantung di mana kanker tumbuh.

Jenis kanker kelenjar getah bening yang paling sering terjadi pada anak terutama yang berusia lebih dari 5 tahun adalah limfoma non-Hodgkin. Kanker ini sering tumbuh dengan cepat dan memerlukan perawatan intensif.

Namun, dibandingkan pada pasien dewasa, limfoma non-Hodgkin pada anak cenderung memiliki respon yang lebih baik terhadap pengobatan sehingga kemungkinan sembuh lebih besar.

Adapun tanda-tanda limfoma paling umum pada anak yaitu adanya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

Karsinoma Nasofaring adalah jenis kanker pada anak cukup sulit dideteksi, menyerang bagian tenggorokan yang terletak di atas langit-langit mulut maupun hulu kerongkongan yang berhubungan dengan hidung.

Anak dengan karsinoma nasofaring akan mengalami sejumlah gejala seperti hidung tersumbat dan sering mimisan, muncul ingus yang bercampur darah, dan gangguan pada telinga.

Pada stadium lanjut, karsinoma nasofaring menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di area leher, gangguan penglihatan, hingga gangguan menelan.